Halo ryan! Berikut ini 3 pos teratas untuk Anda di Google+ minggu ini. | |||||||||
Konten terpopuler di Google+ | Lihat yang lagi ngetren | ||||||||
| |||||||||
Notifikasi ini telah dikirim ke callmeryanzoo2@gmail.com.Tidak ingin menerima pembaruan tak berkala tentang aktivitas dan saran teman Google+? Ubah jenis email yang dikirim Google+ kepada Anda. |
Rabu, 28 November 2012
3 pos teratas untuk Anda di Google+ minggu ini
Diposting oleh
MR Andrianus
di
09.21
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Minggu, 18 November 2012
Distance
Hi, guys!
I just heard this song has been sung by the girl I like,
my-type girl.
Actually, this is not my very-listened song but in the beginning I
just try listening to this song because she covered it.
But, when I keep listening and try to understand ‘this
song’, I really freezed by the lyrics.
That’s nor philosophic or ear-catchy lyrics, but I felt like
this is what I do nowadays.
“Keep The Distance”
Maybe, she couldnt see it, but honestly this is maybe what she’s
feeling now with me—emm, because of me, exactly (and maybe so am I).
Sounds like a bit weak or dramatic, but yeah that’s true.
So, this is Christina Perri and Jason Mraz’s …
***
“DISTANCE”
The sun is filling up the room,
And I can hear you
dreaming.
Do you feel the way I
do, right now?
I wish we would just give
up,
'Cause the best part
is falling.
Calling anything but
love.
And I will make sure
to keep my distance,
Say I love you when
you're not listening,
How long, can we keep
this up, up, up?
Please don't stand so
close to me
I'm having trouble breathing.
I'm afraid of what
you'll see, right now.
I'll give you
everything I am,
All my broken
heartbeats.
Until I know you'll
understand.
And I will make sure
to keep my distance,
Say I love you when
you're not listening,
How long, can we keep
this up, up, up?
And I keep waiting
For you to take me
And you keep waiting
To save what we had
So I'll make sure to
keep my distance,
Say I love you when
you're not listening,
How long, can we keep
this up, up, up?
Make sure to keep my
distance,
Say I love you when
you're not listening,
How long, 'til we
call this love, love, love?
***
And I don’t, still don’t know, when, where, and how the last
verse of this lyric will be answered.
I'm sorry.
(Shit, i'm always troubled with Christina's song)
(Shit, i'm always troubled with Christina's song)
I think Christina and Jason perfectly match, they should get married!
***
Diposting oleh
MR Andrianus
di
13.22
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Music,
Song of The Week
Rabu, 14 November 2012
3 pos teratas untuk Anda di Google+ minggu ini
Halo ryan! Berikut ini 3 pos teratas untuk Anda di Google+ minggu ini. | |||||||||
Konten terpopuler di Google+ | Lihat yang lagi ngetren | ||||||||
| |||||||||
Notifikasi ini telah dikirim ke callmeryanzoo2@gmail.com.Tidak ingin menerima pembaruan tak berkala tentang aktivitas dan saran teman Google+? Ubah jenis email yang dikirim Google+ kepada Anda. |
Diposting oleh
MR Andrianus
di
09.37
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Jumat, 09 November 2012
Everything At Once
Oke, mulai
sekarang gue mau coba bikin Song of The Week, yaitu post tentang
lagu terbaru yang lagi gue suka dan mp3nya gue puter-puter terus ampe jebol.
Untuk minggu
ini, gue lagi suka banget sama lagunya Lenka – Everything At Once yang mungkin
udah banyak yang tau kalo lagu ini dijadiin theme song-nya Windows 8.
Selain emang
suara Lenka yang imut dan renyah, crispy,
dan pengen gue gigit aja rasanya (tiba-tiba jadi gore), lagu Everything At Once
ini emang manis banget, semanis yang nyanyi :3
Ha-ha-ha.
Pokoknya lagunya
enak banget didengerin apalagi kalo lagi dingin-dingin dan di luar sana
rintik-rintik hujan membasahi jendela rumah. Rumah siapa? Ya, rumah lo lah,
masa rumah tetangga yang banyak jemuran BH sama CD-nya!
Atau kalo lo
lagi di dalam busway, malem-malem, suasananya mendung, ini lagu pas banget buat
jadi temen seperjalanan untuk membunuh waktu.
Artinya sendiri,
ya cukup simple, kayak anak kecil
yang pingin es krim tapi dia pengen es krim paket lengkap. Ada yang rasa
cokelat, vanilla, blueberry, moccachino, coffee, grape, strawberry, sampe
blackberry. Pingin coba semua rasa jadi satu. Pingin kebahagiannya lengkap.
Pingin hidupnya sempurna dan penuh warna.
Mencoba semua kemungkinan yang bisa dijalani hidup. That’s why It’s called Everything At Once.
Langsung aja ini liriknya:
As
sly as a fox, as strong as an ox
As fast as a hare, as brave as a bear
As free as a bird, as neat as a word
As quiet as a mouse, as big as a house
All I wanna be, all I wanna be, oh
All I wanna be is everything
As mean as a wolf, as sharp as a tooth
As deep as a bite, as dark as the night
As sweet as a song, as right as a wrong
As long as a road, as ugly as a toad
As pretty as a picture hanging from a fixture
Strong like a family, strong as I wanna be
Bright as day, as light as play
As hard as nails, as grand as a whale
All I wanna be oh, all I wanna be, oh
All I wanna be is everything
Everything at once
Everything at once, oh
Everything at once
As warm as the sun, as silly as fun
As cool as a tree, as scary as the sea
As hot as fire, cold as ice
Sweet as sugar and everything nice
As old as time, as straight as a line
As royal as a queen, as buzzed as a bee
Stealth as a tiger, smooth as a glider
Pure as a melody, pure as I wanna be
All I wanna be oh, all I wanna be, oh
All I wanna be is everything
Everything at once
Liriknya simple, tapi eye-catchy (eh, ear-catchy maksudnya) dan segeeerrrr buangeett.
Lenka emang penyanyi cewek yang
punya everything at once, deh. Ha-ha-ha.
Untuk mp3nya, cari aja di mbah Gugel,
ya.
Saya cabut dulu, mau dengerin
lagunya lagi.
*mundur pelan-pelan nyari headset*
Ciao!
Diposting oleh
MR Andrianus
di
14.38
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Music,
Song of The Week
Kamis, 08 November 2012
Antologi Cerpen Cinta Bernilai Dakwah Sudah Bisa Dipesan!
“Mas mau beli
subang? Dapat duit dari mana?” Sumarni menatap sang suami dengan pandangan tak
percaya.
“Besok gajiku naik, Mar. Dan aku akan memenuhi janji yang
pernah terucap saat kau mau menikah denganku sembilan tahun lalu. Kau masih
ingat?”
Sumarni meraba pipinya yang kemerahan. “Memberikan aku
sebuah subang?”
“Iya,” ucap Suparman mantap.
Ya, begitulah Suparman. Satu hal yang menjadi
angannya—sebagaimana harapan para suami lain—membahagiakan istri. Kebahagiaan
itu baginya, tersimpan pada sebuah gebyar indah dan mewah bernama perhiasan.
Bukankah perhiasan memang identik dengan wanita? Hanya saja, jika para
konglomerat itu sibuk melacak bebatuan gemerlapan langka bernilai komersial
selangit, maka impian Suparman hanya satu: subang untuk Sumarni.
Mampukah Suparman memenuhi janjinya
itu?
Ataukah rintangan demi rintangan
yang menghadangnya akan membuat semangatnya runtuh?
Temukan kelanjutan kisah mereka
dalam cerpen “Untuk Sumarni dari Suparman” yang tertuang dalam antologi cerpen
bernilai dakwah “Untuk Sumarni dari Suparman” bersama 24 cerpen menarik lainnya,
yang akan membuat kamu mengerti makna cinta yang sesungguhnya.
Secara
keseluruhan inilah judul-judul cerpen dan nama penulis yang dimuat dalam
antologi FAM Indonesia ini:
1.
Di Bawah Kaki Bapak (Yori Tanaka)
2.
Pesan Cinta dari Korban Penggusuran (Yudha Hari Wardhana)
3.
Kartini Masa Kini (Hannan Izzaturrofa)
4. Untuk Sumarni dari Suparman
(M.R. Andrianus)
5.
Akhir Cinta Gadis Novel (Marfuatus Zulvia Wilujeng)
6.
Keputusan Seiring Waktu (Dwi Pratita Utami)
7.
Seperti Bukan Aku (Rahmat Sahri Ramadani)
8.
Selezat Cokelat Cappucino (Amanda Iza Raesita)
9.
Manusia di Antara Kucing (Tomy M Saragih)
10.
Garis yang Tak Sempurna untuk Sebuah Nama (Sri Yunianita)
11.
Dilema Ramadhan (Desy Rohmawati)
12.
Doa untuk Kekasih Suamiku (Mu’awanah)
13.
Tanah Ini Dijual Seribu Meter Persegi (Siti Haryani Chasana)
14.
Ekspedisi Cinta (Mawar Rovita Sari)
15.
Balasan Indah Tiga Pucuk Surat (Anis Swidiastuti)
16.
Saksi Salju Alpen (Rrahmania Zzahra)
17.
Bercermin pada Lembaran Kertas (Tyas Widianingsih)
18.
Cinta si Abua Amat (Firdaus)
19.
Inilah Jalan Dakwahku (Adli Zuliansyah Putra)
20.
Kamar untuk Ayah dan Bunda (Switz Rahayu)
21.
Cinta Gila (Nenny Makmun)
22.
Jilbab Biru Catherine (Rahimah Ib)
23.
Aku Benci Adikku (Sherly Adra Pratiwi)
24.
Air Mata Mbak Alia (Riezky Vieramadhani Poetry)
25.
Buku Ini Jadi Saksinya (Darmawati)
Buku
ini baru akan launching Maret 2013.
But
Now Available for Pre-Launching Promotion!
Info pemesanan hubungi:
HP: 08999222802 atau eMail: callmeryanzoo@gmail.com
atau 081259821511
(Mba Aliya)
Salam
Karya!
~M.
R. A~
Diposting oleh
MR Andrianus
di
23.00
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Rabu, 07 November 2012
Jengah, Impi, Laut
Tulisan ini
dimulai dengan not responding di
Microsoft Word. Mulai mengutuki diri sendiri, kenapa sih makin lama makin lemot
aja nih laptop?!
Apakah laptop
ini menyesuaikan si empunya? Well,
mungkin aja gue emang bisa mencetuskan itu. Pasalnya, sampe sekarang, mungkin
gue terlalu lemot akibat kegiatan tidak jelas berkepanjangan gara-gara nunggu
penempatan. Beruntung, gue masih bisa menganggap ini sebagai liburan sebelum
nantinya benar-benar terjun bekerja. Gue gak akan tahu apakah nanti saat gue
bekerja gue bisa enak-enakan seperti ini? Bisa main bareng temen-temen gue? Gue
bisa menulis? Apa gue bisa tidur dengan nyaman dan khidmat di siang bolong—apalagi
kalo plus hujan—? Tidur itu kegiatan
yang sangat langka apabila udah kerja nanti, gue rasa.
Tapi untuk saat
ini, gue mulai jengah. Udah terlalu lama gue tidur. Gue takut tidur yang
berkepanjangan ini membuat otak gue beku. Jadi, gue harus terus mengasah otak
ini. Tunggu … tunggu, gue bukan lagi ngomongin pelajaran atau psikotest buat
penempatan. Maksud gue dengan asah otak di sini adalah menulis. Gue semakin
suka dengan kegiatan ini, apalagi mulai sekarang, tulisan gue udah bukan jadi
konsumsi pribadi lagi. Bukan cuma jadi
konsumsi orang-orang yang deket sama gue. Alhamdulillah, tulisan gue makin
banyak yang mengapresiasi, dan dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya ini,
gue harus terus berlatih dan berlatih. Belajar. Belajar nulis. Oke,
kedengerannya memang sangat Sekolah Dasar, tapi memang saya merasa, selama ini
saya belum banyak belajar ‘menulis’.
Menulis itu
memang kegiatan paling sesuai dengan otak saya yang liar. Tapi, gue juga gak
bisa menampik kalau di dunia ini, kita gak bisa hanya mengandalkan hidup dari
menulis. Sama seperti cerita yang tertuang dalam “Perahu Kertas”, di mana tokoh
utamanya, Kugy dan Keenan harus mati-matian menjadi diri mereka sendiri. Diri
mereka yang bebas. Meraih mimpi mereka yang terlihat mustahil.
Ada satu quote
yang gue suka banget dari novel satu itu, yang baru hari ini rampung gue baca
(dan mungkin akan gue resensi di post terpisah). Cerita cintanya emang klasik,
tapi karakter utama novel ini gue suka banget, dan tentang pencarian jati diri
mereka sangat realistis banget. Gue pun merasakan hal yang sama seperti mereka.
Oh, ya, quote
yang paling gue suka dari “Perahu Kertas” ini:
“Berputar menjadi sesuatu yang bukan kita,
demi bisa menjadi diri kita lagi.”
Banyak orang di
dunia ini punya mimpi, tapi kebanyakan, mimpi-mimpi itu terjebak oleh realita
yang keras. Akhirnya, banyak dari pemimpi-pemimpi itu mengubur mimpinya
dalam-dalam. Dengan quote itu, gue semakin yakin bahwa jalan yang selama ini
gue tempuh nggak sepenuhnya salah. Gue harus menempuh jalan-jalan lain dulu,
sebelum pada akhirnya menginjakkan kaki ke jalan yang akan membawa gue ke
impian gue.
Gue pingin
banget ke luar sana.
Makanya gue suka
laut.
Laut itu sarana
yang akan menghubungkan gue dengan dunia luar.
Jadi, gue seneng
banget masuk ke jalan gue yang sekarang, karena ada kemungkinan gue akan
ditempatkan di suatu tempat yang memungkinkan gue bisa ngeliat laut setiap
hari.
Laut itu juga
bukan sang Penghubung ke dunia luar ‘nyata’, tapi juga ke dunia luar
‘imajinasi’. Jadi, laut itu sekaligus menghubungkan gue dengan dunia nyata yang
jadi impian gue dan dunia mimpi gue. Dua impi. Katanya sama, tapi mengandung
artian berbeda. Yang satu konotatif, yang satunya denotatif. Intinya, laut itu
penuh inspirasi. Ngeliat laut itu membuat hati tenang. Membuat kita tahu akan
keberadaan sesuatu yang ada di luar sana. Bahwa dunia itu luas. Dan penuh
warna.
Karena bintang
gue pisces, yang simbolnya adalah
ikan, kayaknya emang pantas kalau gue berharap nanti gue ditempatkan di kantor
yang dekat dengan laut. Saya gak minta kantor yang tempatnya sangat enak dan nyaman, saya gak minta kantor yang dapet bonus sana-sini setiap hari, saya gak minta kantor yang banyak kegiatannya. Cuma satu, kantor yang dekat laut. Boleh, ya,
Neptunus?
***
Diposting oleh
MR Andrianus
di
15.06
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
My Life,
Sebuah Kisah
Langganan:
Postingan (Atom)
Labels
Anime
(2)
bisnis online
(1)
bubblews
(1)
Cerpen
(3)
Jejak Filosofis
(1)
Jejak Realistis
(2)
LOMBA
(2)
Music
(6)
My Life
(10)
news
(145)
paypal
(1)
PUSAKA INDONESIA
(1)
ramadhan
(1)
refleksi
(5)
Review
(5)
Sebuah Kisah
(8)
Song of The Week
(4)
Tahukah Kamu
(4)
teraspos
(1)
Tips and Trick
(3)