Senin, 21 Januari 2013

3 pos teratas untuk Anda di Google+ minggu ini

Halo ryan!
Berikut ini 3 pos teratas untuk Anda di Google+ minggu ini.
Tim Google+
Konten terpopuler di Google+Lihat yang lagi ngetren
Just spent two weeks with my BFF +Trey Ratcliff. We started in Australia and spent the last week in New Zealand. Last night we were in Milford Sound and the moonrise was creating fantastic and beautiful light on the water and mountains. I discovered my camera timer had a 20s setting (I thought it only went to 5s, which limited my selfies), so I had more than enough time to go strike a pose in my own shot. That's me in front of the classic New Zealand landscape, the place Rudyard Kipling called the...
+661 - 115 komentar - 56 pembagianLihat atau komentari pos ini »
Notifikasi ini telah dikirim ke callmeryanzoo2@gmail.com. Tidak ingin menerima pembaruan tak berkala tentang aktivitas dan saran teman Google+? Ubah jenis email yang dikirim Google+ kepada Anda.Tim Google+

Selasa, 15 Januari 2013

Mathematics and Me


Kadang gue mikir, kok bisa ya orang kayak gue suka nulis? Padahal, jujur, waktu SD gue gak tertarik sama pelajaran Bahasa Indonesia. Gue lebih tertarik sama pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, IPA (klasifikasi tumbuhan dan sebagainya—SD belum ada pelajaran reproduksi!), menggambar, olahraga, sama nyari-nyari kota di peta buta (IPS).


Matematika. Lumrahnya, sepertinya memang setiap anak SD suka dengan pelajaran yang satu ini. Karena apa? Matematika itu keren! Setiap anak SD yang jago matematika pasti dibilangnya pinter, dsb. Ada tuh temen gue waktu SD, Dewa (bukan nama sebenarnya) namanya. Dia jago banget matematikanya. Kalo udah masalah hitung-menghitung kecepatan, KPK (bukan Komisi Pemberantasan Korupsi), FPB (bukan Film and Publication Board), laba dan rugi; dia nomor satu. Selalu selesai duluan. Maju duluan. Dan hampir selalu bener jawabannya. Matematikalah pelajaran favoritnya. Lah kalo gue? Kenapa bisa gue suka sama pelajaran ini? Gue suka aja sama pelajaran yang satu ini. Apalagi kalo masalah ngitung-ngitung duit. Suka banget! *hammer*


Ada tiga hal yang bikin gue suka pelajaran matematika.

Pertama, dulu, waktu kecil, gue sering disuruh pergi ke warung-warung sama tetangga dan oom-tante gua. Bahkan dari kecil gue sudah ada bakat jadi babu! Nah, disinilah asyiknya. Kalo di warung, pas beli sesuatu, pasti tuh penjaga warungnya suka lamaaaa banget mikirnya kalo mau ngasih kembalian kalo pas belanjaannya banyak. Nah, gue suka ngitung juga. Dan kadang-kadang gue ngasih tahu kembaliannya.
Tapi pastinya, tipe orang Indonesia, tuh penjaga warung pasti ngeliat gue dengan tatapan-tatapan hina yang seperti mengatakan ‘Emangnya lo siapa? Habibie?’
Tapi, setelah dia hitung benar-benar, dengan muka cengar-cengir merasa malu dia memberikan kembalian seperti apa yang gue bilang. Terus, abis itu, gue menerima kembalian itu sambil balas dengan senyuman ‘Kena lo!’. Tapi itu dulu lho, ya, dulu banget.


Kedua.
Di depan sekolah gue waktu SD itu banyak abang-abang mainan dan makanan yang berkeliaran. Suatu hari sepulang sekolah, gue bermaksud untuk membeli beberapa mainan. Anggap saja itu mainan 1, mainan 2, dan mainan 3. Pertama gue bilang ke abang-abangnya. Bang, ini mainan di sini harganya berapa? Si Abang bilang, “Macem-macem. Tergantung.” Terus gue sebut aja mau beli mainan 3. Dia bilang harganya gopek (Rp 500). Akhirnya, gue bilang, kalo mau beli mainan 1, mainan 2, dan mainan 3 harganya berapa? Dia bilang, “Udah, tiga 2000 aja.” Gue kaget. Mahal banget! Terus gue tanya emang mainan 1 harganya berapa? 500 katanya. Mainan 2? 500 juga dia bilang. Terus dia bilang, “Udah, saya kasih tiga 2000.” Gue mikir, nih abang-abang emang gak bisa ngitung atau mau nipu gue? Akhirnya, gue memberikan 2000 rupiah dengan ikhlas kepada tuh abang-abang. Tuh abang senyum-senyum licik. Terus katanya, “Ambil sendiri, ya.” Gue ambil mainan 1, lalu mainan 2. Terakhir, gue lihat ada mainan 4 dan itu sepertinya lebih bagus dari mainan 3, yaudah gue ambil aja tuh mainan. Pas selesai, gue menunjukkan mainan itu sambil bilang, “Makasih ya, Bang.” Gue buru-buru pergi. Pas gue udah jalan, tuh Abang teriak, “Woi itu yang satu harganya 1500!”. Gue langsung balik badan dan bales berteriak, “Kan kata Abang 2000 tiga!” Abis itu gue langsung lari sekenceng-kencengnya sambil senyum-senyum kemenangan. Besok-besoknya, tuh Abang ngenalin gue, tapi dia diem aja. Setiap gue beli, dia masang muka pasrah. Tapi, gue malah jadinya akrab sama tuh abang-abang. Hahahaha. Sori, ya, Bang Jo! (Bukan nama sebenarnya).


Ketiga.
Dulu, waktu kecil, sampe beranjak SMP malah, gue sama saudara, adik, dan sepupu gue sering banget main sama-sama. Main apa aja. Dari yang mulai lari-larian, sampe duduk-dudukan (lho?) kayak monopoli. Nah, Ayah gue tuh sering banget ngadain “Kuis Cerdas Cermat.” Soalnya hitung-hitungan semua. Yang menang pasti dikasih hadiah. Sebenernya yang suka bikin kuis macam gini sepupu gue yang paling gede, Bang Ares (bukan nama sebenarnya). Tapi saat itu dia ikutan juga. Pertanyaan-pertanyaan itu termasuk gampang. Cuma sebatas perkalian, pembagian, tambah, dan kurang. Tapi lama-lama soalnya bertingkat sehingga semuanya digabung jadi satu. Awalnya kita harus mikir pake otak aja. Tanpa alat bantu. Pas udah susah-susah, boleh pake kertas dan pensil.
Nah, yang bikin gue seneng matematika adalah, berkat matematika, gue bisa menangin kuis ini! The winner is Muhammad Riyan Andrianus. Mengalahkan  kandidat-kandidat tangguh lainnya. Ngalahin Ares! Bayangin, waktu itu Bang Ares udah masuk SMA, tapi kalah sama saya, anak SMP. Hahahaha. Kalo inget muka dia pas dicengcengin Bokap rasanya mau ketawa sampe ngakak banget. Hadiahnya apa? Gue lupa waktu itu hadiahnya apa. Kalo ga salah duit, tapi lupa berapa. Tapi emang bukan duit yang jadi target gue, tapi ngebuat muka Bang Ares memelas adalah taget gue! Hahahaha.


Well, itulah cerita saya mengenai kenapa saya suka dengan matematika waktu SD. Banyak banget kenangan-kenangan seru yang tak terlupakan dan tak tertuliskan. Intinya, waktu SD—dan SMP—matematika itu asyik, menyenangkan! Dan begitu lo memasuki  SMA… sepertinya perlu mikir berkali-kali untuk mengatakan matematika itu menyenangkan. (*)

Sabtu, 12 Januari 2013

Pohon Resolusi


TAHUN 2012 udah berakhir. Jujur, gue merasa bersyukur tahun itu berakhir. Enggak tau kenapa. Tahun itu begitu banyak hal yang menyedihkan terjadi. Tapi gue juga bersyukur, karena di tahun itu juga gue bisa lulus kuliah dengan hasil yang memuaskan. Alhamdulillah. Itu termasuk best moment lah. Dan… di tahun yang baru ini, akan sangat banyak lagi hal-hal baru yang akan gue jalani. Akan sangat banyak pengalaman, perjalanan, dan teman yang akan datang… Dan pengalaman, perjalanan, teman yang baru itu akan menggantikan pengalaman, perjalanan, dan teman yang lama. Mereka-mereka yang dulu sepertinya teman, bahkan sahabat, tapi entah mengapa sekarang terlihat seperti hanya kenalan. Entahlah. Mungkin memang mereka punya dunia mereka sendiri. Dan mungkin mereka terlalu sibuk untuk memikirkan teman lama. As for now, I’m just learning who really they are.

Di dalam masa-masa kayak gini, satu kata yang terpikirkan adalah resolusi. Apa resolusi lo di tahun ini? Udah bikin resolusi? Begitulah pertanyaan demi pertanyaan terlontar. Pertanyaan itu mungkin sangat serius bagi sebagian orang. Dan sebagian yang lainnya menganggap “gak perlu ada resolusi.” Sementara gue sendiri? Lagi-lagi, gue berada di tengahnya. Dari dulu, gue emang gak pernah pake resolusi-resolusian segala. Tapi, bukan berarti hidup gue gak punya keinginan. Keinginan gue gak langsung datang begitu saja. Terkadang keinginan itu muncul saat gue mengalami kondisi-kondisi krisis, kayak beberapa tahun kemarin, saat gue masih SMA(SMK) dan sedang menjalani UAS dan masih labil mau ngapain setelah lulus. Terkadang, sebelum tidur di malam hari, barulah keinginan itu terbayang. Entah kenapa malam memang menjadi sesuatu yang sakral bagi gue. Pikiran akan berubah menjadi filosofis dan idealis begitu saja di malam hari.

Dan ya, dua malam yang lalu gue telah menuliskan resolusi diri. Sebenernya itu bukan resolusi karena itu hanya poin-poin penting tentang “What I Wanna Be in This World” dan itu gak berlaku buat tahun ini aja, tapi di keseluruhan hidup gue selanjutnya. Dan gue berharap, semua yang udah gue tulis itu akan menjadi kenyataan sebelum gue meninggal nanti. I think it’s gonna be a long long and extraordinary journey, but you know what, ada satu quote yang gue suka pake banget yang baru-baru ini selalu membuat gue semangat jika mendengarnya.
 
“Sebuah pohon besar bermula dari sebuah biji yang kecil, dan perjalanan sejauh seribu mil, berawal dari sebuah langkah kecil.”

Siapa pun yang membuat quote itu, terima kasih. Mulai sekarang gue akan terus mengingat-ingatnya. Bahwa segala sesuatu yang besar tidak akan terjadi begitu saja. Bibit itu perlu ditanam, diberi pupuk, diberi air, dirawat agar suatu saat bisa menjadi sebuah pohon yang besar, yang bisa melahirkan buah, bunga, dan biji yang nantinya akan menjadi pohon-pohon besar yang lain.

Begitu pula dengan resolusi “What I Wanna Be” yang gue buat. Di sana setidaknya ada tujuh petak tanah. Dan beberapa di antaranya sudah gue tanami bibit. Bahkan satu di antaranya sudah mulai menunjukkan daun. Dan beberapa sisanya akan mengikuti dan terjadi begitu saja apabila satu atau dua sebelumnya telah menjadi pohon. Dan sekarang saya sedang gencar-gencarnya memupuk bibit yang mulai berkembang di petak pertama. Hanya tinggal menunggu waktu sampai bibit itu memanjang dan mulai menunjukkan daun. (*)


P.S.,
Fiuhhhh… Kok tulisan gue jadi rada berat gini, ya? *panggil tukang sedot lemak*

Rabu, 09 Januari 2013

3 pos teratas untuk Anda di Google+ minggu ini

Halo ryan!
Berikut ini 3 pos teratas untuk Anda di Google+ minggu ini.
Tim Google+
Konten terpopuler di Google+Lihat yang lagi ngetren
FASTEST FINGERS TUESDAY QUESTION:

GLO BOLT HAS 2 UNIQUE FEATURES (A 1ST AND ONLY IN NIGERIA) WHICH ARE AVAILABLE ONLY ON THE HSI PORTAL (HTTP://HSI.GLO.COM). WHAT ARE THESE 2 FEATURES?

The 1st correct answer will win a Samsung Galaxy Y Pro, while the next 2 correct answers will win 2 (N1,000) recharge vouchers on Google+ (edited answers will be disqualified).*

*To qualify, you have to also share post with friends after you answer the question.
+191 - 185 komentar - 82 pembagianLihat atau komentari pos ini »
At the Detroit Auto Show Mercedes-Benz will wait up with the launch of a major model initiative. Not only will we introduce the E-Class Saloon, Estate, Coupé and Cabriolet, but also the E 63 AMG model now available in a 4MATIC version and, of course, the new four-door coupé, the CLA.

So look out for more next week!
+558 - 81 komentar - 74 pembagianLihat atau komentari pos ini »
Meet Diego-San, the newest animatronic robot!

Hanson Robotics collaborated with researchers at the University of California at San Diego to create this boy robot they've named Diego-San.

The face was built by Hanson Robotics, and the body was built by Japan's Kokoro Co.

Diego-San can see with HD cameras in his eyes, and uses artificial intelligence software "modeled on human babies" so that he learns. 

When this thing grows up, he's going to control Skynet from a bunker. 

http://www.33rdsquare.com/2013...
+267 - 109 komentar - 105 pembagianLihat atau komentari pos ini »
Notifikasi ini telah dikirim ke callmeryanzoo2@gmail.com. Tidak ingin menerima pembaruan tak berkala tentang aktivitas dan saran teman Google+? Ubah jenis email yang dikirim Google+ kepada Anda.Tim Google+

Who Reads