Sabtu, 12 Januari 2013

Pohon Resolusi


TAHUN 2012 udah berakhir. Jujur, gue merasa bersyukur tahun itu berakhir. Enggak tau kenapa. Tahun itu begitu banyak hal yang menyedihkan terjadi. Tapi gue juga bersyukur, karena di tahun itu juga gue bisa lulus kuliah dengan hasil yang memuaskan. Alhamdulillah. Itu termasuk best moment lah. Dan… di tahun yang baru ini, akan sangat banyak lagi hal-hal baru yang akan gue jalani. Akan sangat banyak pengalaman, perjalanan, dan teman yang akan datang… Dan pengalaman, perjalanan, teman yang baru itu akan menggantikan pengalaman, perjalanan, dan teman yang lama. Mereka-mereka yang dulu sepertinya teman, bahkan sahabat, tapi entah mengapa sekarang terlihat seperti hanya kenalan. Entahlah. Mungkin memang mereka punya dunia mereka sendiri. Dan mungkin mereka terlalu sibuk untuk memikirkan teman lama. As for now, I’m just learning who really they are.

Di dalam masa-masa kayak gini, satu kata yang terpikirkan adalah resolusi. Apa resolusi lo di tahun ini? Udah bikin resolusi? Begitulah pertanyaan demi pertanyaan terlontar. Pertanyaan itu mungkin sangat serius bagi sebagian orang. Dan sebagian yang lainnya menganggap “gak perlu ada resolusi.” Sementara gue sendiri? Lagi-lagi, gue berada di tengahnya. Dari dulu, gue emang gak pernah pake resolusi-resolusian segala. Tapi, bukan berarti hidup gue gak punya keinginan. Keinginan gue gak langsung datang begitu saja. Terkadang keinginan itu muncul saat gue mengalami kondisi-kondisi krisis, kayak beberapa tahun kemarin, saat gue masih SMA(SMK) dan sedang menjalani UAS dan masih labil mau ngapain setelah lulus. Terkadang, sebelum tidur di malam hari, barulah keinginan itu terbayang. Entah kenapa malam memang menjadi sesuatu yang sakral bagi gue. Pikiran akan berubah menjadi filosofis dan idealis begitu saja di malam hari.

Dan ya, dua malam yang lalu gue telah menuliskan resolusi diri. Sebenernya itu bukan resolusi karena itu hanya poin-poin penting tentang “What I Wanna Be in This World” dan itu gak berlaku buat tahun ini aja, tapi di keseluruhan hidup gue selanjutnya. Dan gue berharap, semua yang udah gue tulis itu akan menjadi kenyataan sebelum gue meninggal nanti. I think it’s gonna be a long long and extraordinary journey, but you know what, ada satu quote yang gue suka pake banget yang baru-baru ini selalu membuat gue semangat jika mendengarnya.
 
“Sebuah pohon besar bermula dari sebuah biji yang kecil, dan perjalanan sejauh seribu mil, berawal dari sebuah langkah kecil.”

Siapa pun yang membuat quote itu, terima kasih. Mulai sekarang gue akan terus mengingat-ingatnya. Bahwa segala sesuatu yang besar tidak akan terjadi begitu saja. Bibit itu perlu ditanam, diberi pupuk, diberi air, dirawat agar suatu saat bisa menjadi sebuah pohon yang besar, yang bisa melahirkan buah, bunga, dan biji yang nantinya akan menjadi pohon-pohon besar yang lain.

Begitu pula dengan resolusi “What I Wanna Be” yang gue buat. Di sana setidaknya ada tujuh petak tanah. Dan beberapa di antaranya sudah gue tanami bibit. Bahkan satu di antaranya sudah mulai menunjukkan daun. Dan beberapa sisanya akan mengikuti dan terjadi begitu saja apabila satu atau dua sebelumnya telah menjadi pohon. Dan sekarang saya sedang gencar-gencarnya memupuk bibit yang mulai berkembang di petak pertama. Hanya tinggal menunggu waktu sampai bibit itu memanjang dan mulai menunjukkan daun. (*)


P.S.,
Fiuhhhh… Kok tulisan gue jadi rada berat gini, ya? *panggil tukang sedot lemak*

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentarnya

Who Reads